Karenamu
Oleh : Kezya Gracia
George sedang berjalan pulang dari kantornya ke
apartemenya, malam ini george pulang larut malam karna dia lembur. Di tengah
perjalanan dia bertemu dengan perempuan yang terlihat mabuk, dan berusaha untuk
menolongnya.
“Siapa lu? Untuk apa lu bantu gue? “kata Lacie kepada
seseorang lelaki yang baru dia lihat. “Kamu nggak perlu tau siapa aku.
Aku hanya ingin membantu kamu, karna kelihatannya kamu sedang mabuk jadi aku
mau mengatar kamu pulang ke rumahmu” Sahut si lelaki yang lebih tua lima tahun
dari Lacie. “Tidak usah mengantar mengantar gue ke rumah, gue bisa pulang
sendiri!”
“Tapi kamu itu seorang perempuan, tidak baik seorang
perempuan berjalan di tengah malam sendirian, terlebih kamu sedang mabuk”
“Gue gak perlu bantuan lu, pulang....” saat Lacie
belum selesai berbicara diapun pingsan karna terlalu banyak minum. Namun
untungnya George langsung menggendong Lacie di punggungnya dan memutuskan
membawa Lacie ke apartemennya karna dia tidak tau alamat rumah lacie.
****
Sesampainya di apartemen, George terpaksa harus tidur
di sofa karna tempat tidurnya di pakai oleh gadis yang mabuk itu.
Pagi harinya,
“Aaaaaa, di mana aku? Kenapa aku ada di sini?” Teriak
Lecie saat dia terbangun dari tidurnya. Tiba tiiba George datang membawa
segelas susu dan roti untuk Lacie. Karna Lacie panik dia langsung melempar
semua bantal ke arah George dan berkata “Dasar cwo hidung belang...!”
Belum sempat George menjelaskan semuanya, Lacie
berlari ke luar apartemen dengan tergesa gesa bahakan dia belum sempat memakai
sepatunya. Karna kawatir terjadi sesuatu dengan gadis itu George diam diam
mengikuti gadis itu sampai ke depan rumahnya.
Terkejutnya George saat dia menyadari kalau rumah
gadis itu ternyata berada di samping rumah sepupunya, dan karna penasaran
George mengunjungi rumah sepupunya dan bertanya tentang gadis yang tinggal di
sebelah rumah sepupunya itu.
Tok.. Tok..Tok.. Callystapun membuka pintu
“Hai George, apa kabar? Tumben kesini”
“Ohh tadi, gimana ya aku ngejelasinnya” sahut George.
“Udah udah masuk dulu, nggak enak ngomong di sini”
“Hmm jadi kamu ke sini ada urusan apa?” tanya Callysta
“Jadi gini lho, tadi malam pas aku pulang kerja. Aku
melihat perempuan yang mabuk. Aku ingin membantunya, belum sempat aku bertanya
alamat rumahnya perempuan itu pingsan. Karna aku tidak tau harus gimana, dan ku
pun tidak menemukan identitas yang dia bawa, aku memutuskan untuk membawa dia
ke apartemen. Singkat cerita tadi pagi saat dia terbangun dia terkejut
melihatku dan langsung lari dari apartemenku. Diam diam aku mengikutinya dan
ternyata dia tinggal di samping rumah kamu”
“George kamu apakan Lacie tadi malam?!” Bentak
Callysta
“Ohh namanya Lacie..”
“Jawab! Kamu apakan Lacie tadi malam?” Tanya Callysta
kesal
“ahh kamu ini, tidak aku apa-apakan lah” Jawab George
“Awas ya kalau kamu bohong...” Callysta curiga
“Iya iya.. Kamu jangan mikir aneh-aneh deh” Jawab
George sambil meninggalkan Callysta
“Eh.. eh jadi kamu kesini mau ngapain?” Tanya Callysta
sambil menarik tangan George.
“Aku kesini hanya ingin berkunjung dan bertanya
mengenai perempuan yang rumahnya di sebelah kamu itu. Siapa tadi namanya?”
“Namanya lacie, George. Jadi dia itu sahabatku dari
SD”
“Begitu ya? Oke deh terima kasih ya sudah memberi
tahuku” Ucapnya sebelum melangkah pulang ke rumah
***
Siang itu di suatu restoran
“Ada yang mau dipesan lagi pak?” tanya petugas kasir
“Oh tidak, cukup yang tadi saya pesan saja”
“Semuanya jadi Rp 25.000”
Secara tiba-tiba Lacie datang dan memberikan uang
kepada kasir untuk membayar makanan yang dipesan oleh George
“Mbak ini uangnya”
“Lho, kok kamu ada disini? Ga usah bayarin makanan aku
lah” pinta George kepada Lacie
“Sudah terlambat, sudah aku kasih uangnya ke mbak
kasirnya. Ya gak apa-apalah ini sebagai bentuk balas budi karena sudah
menolongku waktu itu” jelas Lacie
“Terima kasih ya Lacie”
“Kamu tau namaku?” tanya Lacie
“Ya dari sepupuku Callysta”
"oh begitu”
Lalu merekapun berbincang-bincang tentang kehidupan
masing-masing.
***
George dan Laciepun kian sering bertemu di rumah
Callysta ataupun pergi jalan bersama. Sudah satu setengah tahun George
dan Lacie dekat dan akhirnya merekapun berpacaran. Pada saat George sedang berada dirumah
Lacie, Lacie ingin mengatakan sesuatu kepada George.
“George.. Aku ingin memberi tau sesuatu”
“Memberitau tentang apa?”
“Aku apa Lacie, tolong beritahu aku apa yang terjadi
denganmu!”
“Sebenarnya aku sudah kecanduan narkoba sejak 3
bulan yang lalu, George” dengan suara gugup
“Apa ..? kamu pasti bohongkan sama aku?” George
terkejut
“Aku tidak bohong George” sambil menggigit bibirnya
“Kenapa kamu ga bilang dari awal, aku tidak akan marah
kalau kamu mau terus terang sama aku dari awal?”
“Aku takut kamu marah dan malu jadi pacarku”
“Kamu tetap pacarku, asal kamu tau mau bagaimanapun
keadaan dan kondisimu dari awal aku sudah bisa menerimanya dan aku tetap
mencintaimu” sambil merengkuh pundak Lacie
“Aku takut kita putus George. Aku tau ini kebodohanku
tapi jujur aku mau berubah” sambil meneteskan air mata
“Baiklah Lacie, kita akan menyelesaikan ini bersama
sampai kamu benar-benar bisa lepas dari barang haram itu, oke?” langsung
memeluk dan menenangkan Lacie
Georgepun membawa Lacie ke panti rehabilitasi,
kira-kira setelah Lacie menjalani program untuk tidak menjadi pecandu narkoba
lagi, selama 1 tahun menjalani program itu dengan dibimbing oleh panti
rehabilitasi akhirnya Laciepun dapat pulih dan tidak menjadi pecandu narkoba
lagi, dan selama 1 tahun itu George selalu mendampingi Lacie dengan setia
ketika di rehabilitas.
***
Sudah 5 bulan setelah Lacie selesai di rehabilitas.
Hubungan George dan Lacie semakin harmonis.
Namun tiba-tiba George menghilang dari hadapan Lacie
selama 3 hari. Lacie sangat kebingungan dengan keberadaan George sekarang ini
karena sudah mencoba untuk menghubunginya tetapi tidak ada respon, akhirnya
diapun berniat menemui Callysta.
“Callysta, kamu tau dimana George sekarang?” tanya
Lacie penasaran
“Lho… George tidak memberitahumu kalau dia sedang
pulang kekampung halamannya?”
“Dia pulang kampung?” tanya Lacie heran
“Ia dia pulang kampung dari 3 hari yang lalu, soalnya
sedang mamanya sakit dikampung”
“Sakit? Kenapa dia ga cerita sama aku?”
“Sepertinya dia tidak mau membuat kamu cemas dengan
keadaan mamanya sekarang”
“Apa kamu tau kapan dia pulang? Karena aku
menghubunginya dan tidak ada respon”
“Waktu itu sebelum dia pergi dia akan berada di
kampung selama seminggu”
“Begitu ya”
“Ia Lacie, tenang saja dia pasti pulang kok”
kata Callysta sambil menepuk pundak Lacie
***
George hampir saja lupa dengan hari ulang tahun Lacie
yang tinggal 2 hari lagi, karena terlalu sibuk merawat mamanya dikampung.
Maka Georgepun mencoba menghubungi Lacie.
“George..” Kata Lacie dengan lega
“Lacie maafkan aku karena tidak memberitahumu tentang
keberadaan ku disini”
“Aku sangat cemas ketika kamu tiba-tiba saja
menghilang tidak ada kabar. Bagaimana keadaan mamamu sekarang?” tanya Lacie
“Aku tidak mau membuatmu cemas dengan keadaan mamaku
yang sedang sakit, tapi tenang saja Lacie sekarang keadaanya sudah membaik kok,
dan katanya mamaku mau bertemu denganmu, mungkin saat aku pulang nanti mamaku
akan ikut bersamaku”
“Syukurlah kalau sudah membaik, aku sudah tidak sabar
menunggumu pulang dan bertemu dengan mamamu, cepat pulang ya George”
“Ia Lacie sayang, kemungkinan 2 hari lagi aku akan
pulang, karena mamaku memaksa ingin cepat-cepat bertemu denganmu”
“Baiklah aku akan menunggumu”
***
Saat George dan mamanya sudah sampai di apartemen
George, mamanyapun meminta George untuk cepat-cepat mempertemukan mamanya
dengan Lacie. Georgepun punya rencana malam ini untuk mempertemukan mamamnya
George dengan Lacie dan memberi Lacie hadiah special di hari ulang tahunnya
saat makan malam di restoran.
Georgepun membeli cincin di sebuah toko untuk
diberikan kepada Lacie sebagai hadiah dan untuk melamar Lacie didepan mamanya
George. Saat George mau menyebrang jalan tiba-tiba saja kotak cincin itu jatuh
dari genggaman tangan George, ketika George mau mengambil kotak cincin itu dia
tidak melihat ada sebuah mobil yang melaju didepannya dengan kecepatan tinggi.
Akhirnya Georgepun tertabrak dan tergeletak dijalanan. Orang-orangpun langsung
mengerumuni George dan memanggil ambulan, saat kejadian itu Callysta sedang
berjalan dekat kerumunan orang – orang dan mencoba mendekat untuk mengetahui
apa yang sedang terjadi. Saat ia melihat George tergeletak di tanah dengan
penuh darah Callystapun langsung menghubungi Lacie.
“Lacie…!”
“Ada Apa sih Callysta? jangan teriak-teriak telingaku
jadi sakit tau” gerutu Lacie
“Geo..rge.. ” dengan suara parau
“George.. Ada Apa dengannya? kenapa suaramu seperti
menangis?”
“George kecelakaan Lacie, sekarang dia dibawa
ambulan ke rumah sakit …”
belum sempat Callysta menyelesaikan kata-kata Laciepun
melepaskan handphonenya dan langsung pergi ke rumah sakit karena shock.
Saat dirumah sakit Callysta dan mamanya George sedang
menangis, dia memberanikan diri untuk melihat ke sebuah di kamar rumah sakit
itu ternyata George telah tiada. Lacie pun langsung menangis dan tak bisa
berkata-kata lagi.
1 bulanpun berlalu saat George menghembuskan nafas
terakhir disaat hari special bagi Lacie, meskipun Lacie sangat terpukul dengan
kehilangan seseorang yang dia cintai namun dia bersyukur pernah menemani George
selama beberapa tahun belakangan ini, dan Laciepun memutuskan untuk tetap menjalani
hidupnya seperti biasa meskipun tanpa ditemani George disisinya.
0 komentar:
Posting Komentar