Rabu, 13 Mei 2015

Cerpen (2)

Karenamu
Oleh : Kezya Gracia

George sedang berjalan pulang dari kantornya ke apartemenya, malam ini george pulang larut malam karna dia lembur. Di tengah perjalanan dia bertemu dengan perempuan yang terlihat mabuk, dan berusaha untuk menolongnya.
“Siapa lu? Untuk apa lu bantu gue? “kata Lacie kepada seseorang lelaki yang baru dia lihat.  “Kamu nggak perlu tau siapa aku. Aku hanya ingin membantu kamu, karna kelihatannya kamu sedang mabuk jadi aku mau mengatar kamu pulang ke rumahmu” Sahut si lelaki yang lebih tua lima tahun dari Lacie. “Tidak usah mengantar mengantar gue ke rumah, gue bisa pulang sendiri!”
“Tapi kamu itu seorang perempuan, tidak baik seorang perempuan berjalan di tengah malam sendirian, terlebih kamu sedang mabuk”
“Gue gak perlu bantuan lu, pulang....” saat Lacie belum selesai berbicara diapun pingsan karna terlalu banyak minum. Namun untungnya George langsung menggendong Lacie di punggungnya dan memutuskan membawa  Lacie ke apartemennya karna dia tidak tau alamat rumah lacie.
****
Sesampainya di apartemen, George terpaksa harus tidur di sofa karna tempat tidurnya di pakai oleh gadis yang mabuk itu.
Pagi harinya,
“Aaaaaa, di mana aku? Kenapa aku ada di sini?” Teriak Lecie saat dia terbangun dari tidurnya. Tiba tiiba George datang membawa segelas susu dan roti untuk Lacie. Karna Lacie panik dia langsung melempar semua bantal ke arah George dan berkata “Dasar cwo hidung belang...!”
Belum sempat George menjelaskan semuanya, Lacie berlari ke luar apartemen dengan tergesa gesa bahakan dia belum sempat memakai sepatunya. Karna kawatir terjadi sesuatu dengan gadis itu George diam diam mengikuti gadis itu sampai ke depan rumahnya.
Terkejutnya George saat dia menyadari kalau rumah gadis itu ternyata berada di samping rumah sepupunya, dan karna penasaran George mengunjungi rumah sepupunya dan bertanya tentang gadis yang tinggal di sebelah rumah sepupunya itu.
Tok.. Tok..Tok.. Callystapun membuka pintu
“Hai George, apa kabar? Tumben kesini”
“Ohh tadi, gimana ya aku ngejelasinnya” sahut George.
“Udah udah masuk dulu, nggak enak ngomong di sini”

“Hmm jadi kamu ke sini ada urusan apa?” tanya Callysta
“Jadi gini lho, tadi malam pas aku pulang kerja. Aku melihat perempuan yang mabuk. Aku ingin membantunya, belum sempat aku bertanya alamat rumahnya perempuan itu pingsan. Karna aku tidak tau harus gimana, dan ku pun tidak menemukan identitas yang dia bawa, aku memutuskan untuk membawa dia ke apartemen. Singkat cerita tadi pagi saat dia terbangun dia terkejut melihatku dan langsung lari dari apartemenku. Diam diam aku mengikutinya dan ternyata dia tinggal di samping rumah kamu”
“George kamu apakan Lacie tadi malam?!” Bentak Callysta
“Ohh namanya Lacie..”
“Jawab! Kamu apakan Lacie tadi malam?” Tanya Callysta kesal
“ahh kamu ini, tidak aku apa-apakan lah” Jawab George
“Awas ya kalau kamu bohong...” Callysta curiga
“Iya iya.. Kamu jangan mikir aneh-aneh deh” Jawab George sambil meninggalkan Callysta
“Eh.. eh jadi kamu kesini mau ngapain?” Tanya Callysta sambil menarik tangan George.
“Aku kesini hanya ingin berkunjung dan bertanya mengenai perempuan yang rumahnya di sebelah kamu itu. Siapa tadi namanya?”
“Namanya lacie, George. Jadi dia itu sahabatku dari SD”
“Begitu ya? Oke deh terima kasih ya sudah memberi tahuku”  Ucapnya sebelum melangkah pulang ke rumah
***
Siang itu di suatu restoran
“Ada yang mau dipesan lagi pak?” tanya petugas kasir
“Oh tidak, cukup yang tadi saya pesan saja”
“Semuanya jadi Rp 25.000”
Secara tiba-tiba Lacie datang dan memberikan uang kepada kasir untuk membayar makanan yang dipesan oleh George
“Mbak ini uangnya”
“Lho, kok kamu ada disini? Ga usah bayarin makanan aku lah” pinta George kepada Lacie
“Sudah terlambat, sudah aku kasih uangnya ke mbak kasirnya. Ya gak apa-apalah ini sebagai bentuk balas budi karena sudah menolongku waktu itu” jelas Lacie
“Terima kasih ya Lacie”
“Kamu tau namaku?” tanya Lacie
“Ya dari sepupuku Callysta”
"oh begitu”
Lalu merekapun berbincang-bincang tentang kehidupan masing-masing.
***
George dan Laciepun kian sering bertemu di rumah Callysta ataupun pergi jalan bersama.  Sudah satu setengah tahun George dan Lacie dekat dan akhirnya merekapun berpacaran. Pada saat George sedang berada dirumah Lacie, Lacie ingin mengatakan sesuatu kepada George.
“George.. Aku ingin memberi tau sesuatu”
“Memberitau tentang apa?”
Aku…”
“Aku apa Lacie, tolong beritahu aku apa yang terjadi denganmu!”
“Sebenarnya aku  sudah kecanduan narkoba sejak 3 bulan yang lalu, George” dengan suara gugup
“Apa ..? kamu pasti bohongkan sama aku?” George terkejut
“Aku tidak bohong George” sambil menggigit bibirnya
“Kenapa kamu ga bilang dari awal, aku tidak akan marah kalau kamu mau terus terang sama aku dari awal?”
 “Aku takut kamu marah dan malu jadi pacarku”
“Kamu tetap pacarku, asal kamu tau mau bagaimanapun keadaan dan kondisimu dari awal aku sudah bisa menerimanya dan aku tetap mencintaimu” sambil merengkuh pundak Lacie
“Aku takut kita putus George. Aku tau ini kebodohanku tapi jujur aku mau berubah” sambil meneteskan air mata
“Baiklah Lacie, kita akan menyelesaikan ini bersama sampai kamu benar-benar bisa lepas dari barang haram itu, oke?” langsung memeluk dan menenangkan Lacie
Georgepun membawa Lacie ke panti rehabilitasi, kira-kira setelah Lacie menjalani program untuk tidak menjadi pecandu narkoba lagi, selama 1 tahun menjalani program itu dengan dibimbing oleh panti rehabilitasi akhirnya Laciepun dapat pulih dan tidak menjadi pecandu narkoba lagi, dan selama 1 tahun itu George selalu mendampingi Lacie dengan setia ketika di rehabilitas.
***
Sudah 5 bulan setelah Lacie selesai di rehabilitas. Hubungan George dan Lacie semakin harmonis.
Namun tiba-tiba George menghilang dari hadapan Lacie selama 3 hari. Lacie sangat kebingungan dengan keberadaan George sekarang ini karena sudah mencoba untuk menghubunginya tetapi tidak ada respon, akhirnya diapun berniat menemui Callysta.
“Callysta, kamu tau dimana George sekarang?” tanya Lacie penasaran
“Lho… George tidak memberitahumu kalau dia sedang pulang kekampung halamannya?”
“Dia pulang kampung?” tanya Lacie heran
“Ia dia pulang kampung dari 3 hari yang lalu, soalnya sedang mamanya sakit dikampung”
“Sakit? Kenapa dia ga cerita sama aku?”
“Sepertinya dia tidak mau membuat kamu cemas dengan keadaan mamanya sekarang”
“Apa kamu tau kapan dia pulang? Karena aku menghubunginya dan tidak ada respon”
“Waktu itu  sebelum dia pergi dia akan berada di kampung selama seminggu”
“Begitu ya”
“Ia  Lacie, tenang saja dia pasti pulang kok” kata Callysta sambil menepuk pundak Lacie
***
George hampir saja lupa dengan hari ulang tahun Lacie yang  tinggal 2 hari lagi, karena terlalu sibuk merawat mamanya dikampung. Maka Georgepun mencoba menghubungi Lacie.
 “George..” Kata Lacie dengan lega
“Lacie maafkan aku karena tidak memberitahumu tentang keberadaan ku disini”
“Aku sangat cemas ketika kamu tiba-tiba saja menghilang tidak ada kabar. Bagaimana keadaan mamamu sekarang?” tanya Lacie
“Aku tidak mau membuatmu cemas dengan keadaan mamaku yang sedang sakit, tapi tenang saja Lacie sekarang keadaanya sudah membaik kok, dan katanya mamaku mau bertemu denganmu, mungkin saat aku pulang nanti mamaku akan ikut bersamaku”
“Syukurlah kalau sudah membaik, aku sudah tidak sabar menunggumu pulang dan bertemu dengan mamamu, cepat pulang ya George”
“Ia Lacie sayang, kemungkinan 2 hari lagi aku akan pulang, karena mamaku memaksa ingin cepat-cepat bertemu denganmu”
“Baiklah aku akan menunggumu”
***
Saat George dan mamanya sudah sampai di apartemen George, mamanyapun meminta George untuk cepat-cepat mempertemukan mamanya dengan Lacie. Georgepun punya rencana malam ini untuk mempertemukan mamamnya George dengan Lacie dan memberi Lacie hadiah special di hari ulang tahunnya saat makan malam di restoran.
Georgepun membeli cincin di sebuah toko untuk diberikan kepada Lacie sebagai hadiah dan untuk melamar Lacie didepan mamanya George. Saat George mau menyebrang jalan tiba-tiba saja kotak cincin itu jatuh dari genggaman tangan George, ketika George mau mengambil kotak cincin itu dia tidak melihat ada sebuah mobil yang melaju didepannya dengan kecepatan tinggi. Akhirnya Georgepun tertabrak dan tergeletak dijalanan. Orang-orangpun langsung mengerumuni George dan memanggil ambulan, saat kejadian itu Callysta sedang berjalan dekat kerumunan orang – orang dan mencoba mendekat untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Saat ia melihat George tergeletak di tanah dengan penuh darah Callystapun langsung menghubungi Lacie.
“Lacie…!” 
“Ada Apa sih Callysta? jangan teriak-teriak telingaku jadi sakit tau” gerutu Lacie
“Geo..rge.. ” dengan suara parau
“George.. Ada Apa dengannya? kenapa suaramu seperti menangis?”
“George kecelakaan Lacie, sekarang dia  dibawa ambulan ke rumah sakit …”
belum sempat Callysta menyelesaikan kata-kata Laciepun melepaskan handphonenya dan langsung pergi ke rumah sakit karena shock.
Saat dirumah sakit Callysta dan mamanya George sedang menangis, dia memberanikan diri untuk melihat ke sebuah di kamar rumah sakit itu ternyata George telah tiada. Lacie pun langsung menangis dan tak bisa berkata-kata lagi.
1 bulanpun berlalu saat George menghembuskan nafas terakhir disaat hari special bagi Lacie, meskipun Lacie sangat terpukul dengan kehilangan seseorang yang dia cintai namun dia bersyukur pernah menemani George selama beberapa tahun belakangan ini, dan Laciepun memutuskan untuk tetap menjalani hidupnya seperti biasa meskipun tanpa ditemani George disisinya.


0 komentar:

Posting Komentar